Ghina Street

Perjalanan dalam kisah ini tidak begitu lama, tapi juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Mohon doanya. Setiap hal yang berawal dari mimpi dan harapan, lambat laun menjadi kenyataan. Kenyataan yang harus dijalani. Pada saat itu mimpi saya adalah kuliah dan harapan saya adalah Maha Pencipta. Mendekatkan diri pada-Nya, berserah dan bersujud pada-Nya. Mimpi itu diperkuat dengan doa-doa. Doa orangtua, guru, teman, bahkan orang yang sekedar berpapasan di mushola atau berpapasan dalam angkutan umum. Sungguh luar biasa, jika ini memang hanya tentang keberuntungan, maka saya bilang ini kehendak Allah. Ketika Dia berkata “jadilah” maka “jadilah”. Luar biasa bukan? Alhamdulillah mimpi itu terwujud dengan disertai usaha tentunya. Terimakasih teruntuk guru-guru semasa SMA yang begitu murah senyum, begitu perhatian, pun begitu tegas yang membuat saya belajar semakin bijak dalam menghadapi ujian. Semoga ilmu dan amal kalian menbawa berkah dunia akhi

Assalamualaikum kawan. Setelah beberapa tahun menghilang dari dunia blogger atau lebih tepatnya dulu hanya singgah sesaat lalu menghilang. Akhirnya pada saat ini diberi kesempatan untuk menulis kembali. Sepi? sepi sekali. Tak apa, hanya ingin menyampaikan beberapa kata. Semoga setiap kata tersebut dapat memberi kebermanfaatan bagi pembaca, meskipun hanya seorang dalam setahun. Bukankah ini merupakan sebuah ikhtiar? penghuni bumi ini hanya ingin bermanfaat meskipun hanya untuk satu orang. Bismillah, mohon doanya kawan untuk tetap menulis dimanapun berada. tak bermaksud untuk mengecilkan atau mengucilakan siapapun. Pun apabila ada keluh kesah dalam kata. Semoga dapat memberi pelajaran, begitupun bagi pengetik ini. Masih dalam tahap belajar, hingga akhir penantian, kematian. Tentang sebuah nama "Penikmat Jalanan" hanya terlintas begitu saja saat pengetikan. Saya suka, begitu saja. Semua orang memiliki jalan, memiliki perjalanan dan saya adalah salah satunya. Saya hadir

Sejauh mata ini memandang... Sejauh kaki ini berjalan... Seerat tangan ini menggenggam... Tetap tak ada jawaban.. Meski dalam kesendirian, yang tak membawa arti Meski dalam diam dan keheningan Menelusuri jalan yang seolah tak pernah berhenti..

Andai aku bersama kalian Andai aku diantara kalian Menyusuri jalan dalam tawa Menikmati keindahan alam dalam rasa bahagia Akankah datang? Akankah datang padaku? Perasaan bahagia itu Aku harap, aku bisa Aku hanya menunggu bertemu kalian Aku menunggu waktu untuk kita bersama Tak sabar rasanya Menikmati perjalanan bersama kalian Entah siapa kalian (untuk saat ini) Aku benar- benar ingin menikmati keindahan alam bersama kalian